YUK DAPATKAN PROMO RAPID ANTIGEN BULAN APRIL **PelitaNews** JAGA DIRI DAN KELUARGA DARI COVID 19 DENGAN MELAKUKAN 3M **PelitaNews** MAU TAU BUAH APA SAJA YANG MENGGANGU KERJA OBAT SAAT DIMAKAN BERSAMAAN? **PelitaNews**

Senin, 01 Februari 2021

Perlu Gak Sih Di-Swab Ulang Setelah Isolasi Mandiri ? (Kisah Nyata Penderita Covid)

"Kenapa saya tidak diperiksa swab kontrol lagi ya dok? Itu, ada tetangga saya dulu katanya diperiksa? Ini saya ditanya oleh teman-teman saya karena mereka ragu kalau saya sudah bisa kembali bekerja lagi setelah isolasi mandiri ?"



Halo Sahabat Kasih,

Kabar sehat sejahtera semua ya. 

Sudah 4 harian saya "bebas" untuk bertugas kembali di rumah sakit setelah memenuhi ketentuan dari Rumah Sakit : HARUS MENDAPATKAN 2X HASIL SWAB NEGATIF. 

Mendapatkan hasil swab negatif itu tidak mudah, Rufonso. Untuk pengalaman saya saja, perlu waktu 32 hari untuk membuat swab hidung dan tenggorokan saya menjadi negatif. Tiga puluh dua hari full menjalani isolasi mandiri. Sendirian. 

Rasanya pengen dipeluk.

Apakah semua orang yang terkena Covid 19 dengan hasil swab positif harus menunjukan hasil negatif dahulu baru dinyatakan sehat? Atau harus ikut seperti saya yang menunggu lamaaa sekali untuk bisa menjadi swab negatif? Mungkin dari Sahabat Kasih ada yang memiliki pertanyaan serupa seperti ini? Itu pertanyaan asli yang dilontarkan tetangga saya ketika dia selesai melakukan isolasi mandiri dan akan mulai bekerja lagi. Tentunya, dia perlu yakin kalau tidak menularkan penyakit lagi. Dan, lingkungan kerjanya pun pasti akan meyakinkan dulu supaya tidak tertular. 

Mau tau jawabannya?

Kita kembali dulu ke masa lampau di awal tahun 2020. Dulu, iya dulu, ketika penyakit ini baru muncul dan beranak pinak di Indonesia (dan negara lainnya), kita sangat-sangat tidak tau karakteristik dari penyakit ini. Oleh karena ketidaktahuan ini, maka pencegahan yang ketat adalah pilihan terbaik. Termasuk masalah swab ini. Jadi, dulu - iyaaa dulu - hasil swab negatif adalah keharusan untuk menunjukan seseorang tidak menularkan. Artinya bebas Covid 19. 

Kalau sekarang, aturan swab negatif hanya diperuntukan pada tempat-tempat khusus saja. Contohnya, ya ditempat saya bekerja ini, di Rumah Sakit yang memerlukan penanganan intensif dengan kondisi pasien sedang lemah. Pertimbangannya tentunya keamanan pasien. 

Sedangkan bagi yang tidak bekerja di Rumah Sakit dengan penanganan intensif bagaimana ?

Maka untuk menjawab ini kita dapat menggunakan rekomendasi TERBARU (sesuai tanggal artikel ini) dari Perhimpunan Para Dokter Spesialis Paru, Jantung Pembuluh Darah,  Penyakit Dalam, Anestesi, dan Dokter Anak di Indonesia dan tim kesehatan WHO (World Health Organization)/ Organinasi Kesehatan Dunia.

Dalam rekomendasi tersebut, pemeriksaan PCR Swab kontrol TIDAK PERLU lagi dilakukan pada kasus Covid 19 yang tidak bergejala, atau bergejala ringan, dan atau bergejala sedang. Pemeriksaan PCR Swab kontrol ini hanya direkomendasikan bagi penderita dengan gejala berat dan kritis. [1] Paling gampangnya penderita Covid-19 yang masuk Rumah Sakit dan dirawat di ruang intensif care, sampai memakai alat bantu nafas, serta dipasang monitor setiap waktu.

Dalam keterangannya, WHO menunjukan bahwa PCR Swab sangat ampuh dalam mendiagnosa penyakit Covid 19, namun tidak direkomendasikan sebagai kontrol terhadap kesembuhan penderita.[2] Artinya, untuk mengatakan : YAK, ANDA TERKENA COVID, sangat baik jika menggunakan teknik PCR Swab. Sedangkan, sebaliknya, untuk menyatakan : YAK, ANDA SUDAH TIDAK TERKENA COVID tidak disarankan menggunakan teknik PCR Swab. Beberapa ahli kesehatan berpendapat bahwa lebih penting melihat kondisi fisik dari penderitanya. Jika sudah tidak terdapat gejala penyakit Covid-19 maka dapat dinyatakan sembuh. Ini pun harus mengikuti ketentuan harinya (10 hari plus 3 hari bebas gejala penyakit Covid-19). Jika kondisi penderita sudah membaik dan sudah memenuhi ketentuan waktu isolasi mandiri, tetapi hasil Swab masih menunjukan hasil positif, maka ada kemungkinan yang terdeteksi dalam PCR Swab tersebut adalah bagian-bagian tubuh virus yang sudah mati. Sangat kecil kemungkinan akan menularkan lagi. 

Sebagai informasi, lama waktu menunggu hasil pengecekan PCR Swab ini tidak seragam. Ada yang harus menunggu selama 2-3 hari setelah pelaksanaan tindakan. Ada juga yang perlu waktu lebih lama lagi. Selama menunggu ini, tentunya membuat hati was-was. Untuk itu, demi lebih cepat dalam mengecek penyakit Covid 19, sekarang WHO dan Perkumpulan Dokter di Indonesia juga menggunakan Rapid Antigen sebagai alat untuk mengecek Covid 19. Jika dibandingkan dari segi waktu, untuk pemeriksan Rapid Antigen, hasil dapat dilihat hari itu juga, on spot!

Kisah untuk Rapid Antigen ini akan diceritakan secara terpisah ya. Tunggu informasi berikutnya di situs Kampung Barigas ini =)

Naah, kita masuk pada kesimpulan.

Setelah pertimbangan selama satu tahun penuh berjuang melawan Covid-19 (mulai di akhir tahun 2019), maka para ahli kesehatan menyimpulkan bahwa pemeriksaan PCR Swab untuk kontrol kondisi penderita atau menentukan kesembuhan penderita bukanlah hal yang wajib. Ketentuan pemeriksaan PCR Swab harus negatif hanya diperuntukan bagi penderita Covid-19 dengan riwayat gejala berat dan bagi tenaga kesehatan/profesional lainnya yang pekerjaannya berkaitan dengan seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah/menurun seperti misalnya orang sedang sakit

Begitu ya, jika sebelumnya Sahabat Kasih pernah terkena COvid-19 dengan gejala ringan atau sedang, tidak perlu menunggu PCR Swab untuk menyelesaikan isolasi mandiri Anda. Silakan dapat bekerja kembali setelah selesai masa isolasi sesuai dengan ketentuan yang ada. Ingat untuk selalu menghubungi fasilitas kesehatan di sekitar Anda ketika akan selesai menjalani isolasi mandiri.

Semoga cerita kali ini dapat membantu ya. Jika ada pengalaman yang berbeda dari Sahabat Kasih, silakan dapat bercerita melalui kolom komentar ya.

, Salam Sehat.

 

1. PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. 2020.Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 3.

2. World Health Organization. 2020. Criteria for releasing Covid-19 Patients from Isolation, Scientific brief 17 June 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut Anda ?